PENATALAKSANAAN DISKOLORASI PADA GIGI ANAK
Penulis:
Dr. Meirina Gartika drg., SpKGA(K)
Firdaus Taufik
Sinopsis:
Sebagaimana diketahui bahwa tingkat diskolorasi perubahan warna gigi secara intrinsik dapat terjadi selama masa pembentukan gigi, yaitu trimester kedua intra uterin kemudian dilanjutkan sampai anak berusia 8 tahun. Perubahan warna ini dapat disebabkan oleh kelainan herediter, demam tinggi yang terjadi pada masa pembentukan email dan dentin, penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama seperti tetrasiklin, trauma, serta mengonsumsi fluor dalam kadar yang berlebih serta jangka waktu lama. Fluor dapat menyebabkan noda gigi berwarna putih atau cokelat yang disebut hipoplasia email. Umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi warna gigi meliputi faktor intrinsik gigi dan usia individu.
Perawatan yang dapat dilakukan pada gigi yang mengalami diskolorasi yaitu penggunaan CPP-ACP, bleaching, mikroabrasi, dan berbagai restorasi seperti vinir laminasi, resin komposit ataupun mahkota jaket
Klinisi harus mengetahui indikasi dan kontraindikasi perawatan pemutihan gigi (bleaching) pada usia anak karena mempunyai hubungan terhadap perkembangan gigi geligi anak. The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) tidak menganjurkan melakukan pemutihan gigi pada saat masih dalam tahap geligi campuran atau berusia di bawah 14 tahun, karena terdapat perbedaan ketebalan email gigi sulung dan gigi permanen.
Cara paling konservatif dan aman untuk merawat diskolorasi gigi pada anak adalah mikroabrasi yaitu menghilangkan pit mikro pada daerah email gigi yang berubah warna menggunakan bahan abrasif dan asam ringan. Mikroabrasi pada email bermanfaat untuk menghilangkan defek demineralisasi dan lesi dekalsifikasi.
top of page
Rp0,00Price
bottom of page